Kerusakan lingkungan di lereng Gunung Semeru, khususnya seputaran Ranupane yang selama ini terjadi menjadi perhatian banyak aktivis lingkungan. Untuk mengatasi indikasi kerusakan lingkungan dengan pendangkalan di seputaran danau di kaki gunung tertinggi di Pulau Jawa ini, menggerakkan para aktivis melakukan pembersihan. Upaya ini dilaksanakan serantak sejak sepekan terakhir, dengan koordinasi para relawan yang berhasil merekrut ratusan orang yang memperhatikan konservasi Gunung dengan ketinggian 3676 diatas permukaan laut (Mdpl) ini.
Aak Abdullah Al Kudus aktivis lingkungan di Kabupaten Lumajang yang koordinator relawan Laskar Hijau mengungkapkan jika pekan upaya pembersihan kawasan Ranupane telah dilaksanakan dengan melibatkan 166 aktivis lingkungan, baik di Lumajang yang terdiri dari pelajar SMA. Selain itu, masih ada aktivis peduli lingkungan dari di luar daerah yang konsern dengan konservasi di Gunung Semeru. Jumlahnya juga tidak sedikit, karena mencapai puluhan orang yang rela terjun langsung ke kaki gunung Semeru untuk bergabung dengan para aktivis lainnya.
Dalam kegiatan upaya pemulihan lingkungan atau perbaikan konservasi di kawasan Ranupane ini, para aktivis diminta kepeduliannya membersihkan Danau Ranupane yang hampir 100% airnya tertutup hama gulma. Thomas Kepala Desa Ranupane, Kecamatan Senduro mengungkapkan, jika selama ini pendangkalan terjadi karena gulma yang terus tumbuh menyebar di pinggiran danau Ranupane. “Sekain itu, pendangkalan juga dipicu lereng danau yang terus melorot hingga memenuhi dasar Ranupane,”paparnya.
Aak Abdullah Al Kudus aktivis lingkungan di Kabupaten Lumajang yang koordinator relawan Laskar Hijau mengungkapkan jika pekan upaya pembersihan kawasan Ranupane telah dilaksanakan dengan melibatkan 166 aktivis lingkungan, baik di Lumajang yang terdiri dari pelajar SMA. Selain itu, masih ada aktivis peduli lingkungan dari di luar daerah yang konsern dengan konservasi di Gunung Semeru. Jumlahnya juga tidak sedikit, karena mencapai puluhan orang yang rela terjun langsung ke kaki gunung Semeru untuk bergabung dengan para aktivis lainnya.
Dalam kegiatan upaya pemulihan lingkungan atau perbaikan konservasi di kawasan Ranupane ini, para aktivis diminta kepeduliannya membersihkan Danau Ranupane yang hampir 100% airnya tertutup hama gulma. Thomas Kepala Desa Ranupane, Kecamatan Senduro mengungkapkan, jika selama ini pendangkalan terjadi karena gulma yang terus tumbuh menyebar di pinggiran danau Ranupane. “Sekain itu, pendangkalan juga dipicu lereng danau yang terus melorot hingga memenuhi dasar Ranupane,”paparnya.
0 komentar:
Posting Komentar