Program

DAPUR FEMALE     07.00 – 08.00

Dapur Female adalah sebuah konsep baru di kota Lumajang. program ini menawarkan berbagai macam refrensi bahan makanan dan resep olahan makanan yang sehat beserta kandungan dan manfaat dari segi kesehatan berikut tips memilih makanan dan bahan makanan yang segar, sehingga melalui program ini pendengar di ajak untuk cerdas memilih bahan makanan yang aman dikonsumsi bagi keluarga.

Dapur Female selain dapat memberikan refrensi masak memasak, juga dapat meningkat Mod bagi pendengarnya, dikarenakan program ini menyertakan musik dangdut mix yang berirama disco plus penyiar yang energik untuk memberikan semangat dan warna pada pagi hari anda.

 B O M (Berita Opo Maneh)  08.00 – 10.00

BOM lebih dari sekedar berita, disini pendengar dihadapkan langsung dengan Nara Sumber yang terkait dengan berita teraktual, untuk berinteraktif dan berbincang hingga kedalaman berita itu dimengerti oleh para pendengar. Nara Sumber hadir di Studio atau melalui Telepon yang akan menyampaikan back ground informasi yang pernah mewarnai berita penting di Daerah ini.

Selain itu BOM juga akan menghadirkan Personal kunci dalam sebuah berita terkini, atau Tokoh-tokoh penting, disamping juga mereka yang terkategori figur yang ”berhasil”. Disaat paket acara ini berlangsung, didalamnya akan diselipkan Suplemen KINI ANDA TAHU, sebuah materi yang bertujuan untuk transfer pengetahuan kepada pendengar sebagai bukti bahwa Radio Suara Lumajang turut berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa).

 

Femalevaganza 10.00 – 12.00

Menemani aktivitas pendengar, Femalevaganza hadir dengan menyuguhkan lagu-lagu yang pernah menjadi hit di era 2000an baik manca maupun Indonesia. Suasana santai dan relax sengaja di munculkan untuk kembali mengajak pendengar flashback sejenak mengenang atau sekedar merasakan kembali memory indah yang pernah dialami.

Pada acara ini pendengar dipersilahkan untuk merequest lagu favorit melalui line SMS yang tersedia. Pendengar juga dapat berbagi sedikit memory indah yang pernah dialami. Femalevaganza juga menyertakan tips dan informasi mengenai gaya hidup, kecantikan dan dunia wanita.



 Jagong Lumajangan 12.00 – 13.00

         Diakui atau tidak, budaya jawa kini mulai tergerus oleh moderenisasi sehingga generasi muda yang notabene diharapkan sebagai penerus warisarisan nenek moyang ini bukannya malah tertarik melestarikan, namun semakin berlomba-lomba mencerna dan meniru budaya luar tanpa memperhitungkan efek negatifnya.

Sebagai wujud keperdulian Radio Suara Lumajang pada budaya khususnya budaya jawa, lahirlah Jagong Lumajangan. Sebuah program Acara yang berbentuk ludruk khas radio dengan menggunakan Bahasa Jawa ala Lumajang sebagai Bahasa Pengantarnya.

Isu-isu aktual diiringi Humor-humor segar selalu dimunculkan dengan cerdas dan menghibur, sehingga tanpa disadari pendengar acara ini memperoleh informasi dan hiburan dalam satu paket. Gaya acara yang dikemas secara komedi ini yang menyebabkan Pendengar enggan beranjak hingga acara ini berakhir. Acara ini dapat dinikmati di Radio Suara Lumajang.



Ning Noyo   13.00 – 16.00

 

"Sugeng Siang Ning Noyo" sapaan itu selalu terdengar di Radio Suara Lumajang pada siang hari. Merdu irama musik Campursari dan Langgam Jawa, setia menemani istirahat siang anda yang singkat untuk kembali melanjutkan sisa hari ini dengan semangat dan hasil yang lebih baik.

Jika anda berpikir bahwa Ning Noyo adalah nama dari penyiar yang membawakan acara, tidak sepenuhnya anda benar. Namun sesungguhnya Ning Noyo lebih merupakan sebuah ajakan untuk mencintai dan melestarikan budaya nenek moyang kita (Budaya Jawa) melalui sebuah program acara radio.

Ningkatke Trisno Budoyo yang disingkat Ning Noyo merupakan sebuah mata acara unggulan Radio Suara Lumajang disamping juga sebagai wujud nyata keperdulian Radio ini dalam melestarikan warisan budaya. Jadi jika anda mendengar sapaan "Sungeng Siang Ning Noyo" sudah seharusnya anda bangga karena anda adalah salah satu dari sekian banyak pendengar yang memiliki rasa dan kecintaan yang sama dengan Radio ini dalam memelihara jiwa "Kejawaan" yang telah diwariskan kepada kita.

Jika bukan kita yang melestarikan, Siapa lagi?